YaNiisHere

LULUH
Maliq and d'Essentials

Oh, haruskah aku pergi,
Salahkah bila ku disini tak peduli keadaannya

Katakan, berapa dalam kau ingin aku masuk di kehidupanmu
Katakan, berapa jauh kau ingin aku ada di hari-harimu
Bagaimana pantasnya

Oh, haruskah aku pergi
Salahkan bila ku disini tak peduli keadaannya
Oh, setiap kau tersenyumu
Membuatku melupakan dunia nyata, tetap disini

Tak pernah,
semudah itu aku mengerti apa yang kita jalani
Meski akhirnya
semudah itu hatiku luluh kembali ke pelukanmu
Bagaimana pantasnya

Apalah yang diharapkan, bila tak ada tujuan
Mungkin hanya kesenangan,
yang membuat kita terus bertahan

***

saya beneran suka sama lagu ini :)

tidak ada yang salah dengan berandai-andai bukan?

dan orang-orang sejenis inilah yang mampu membuat saya berkhayal, berandai, dan memimpikan.

karena mereka adalah tipe manusia yang sangaaaaat sweet.

meskipun imajiner.

1. The Hanafiahs (Sitta Karina)



kalo yang ngga tahu siapa itu The Hanafiahs, mereka ada sekumpulan bersaudara, yang digambarkan Sitta Karina sebagai cowok-cowok ganteng abis, tampang Latin, selalu punya banyak kisah sama cewek, tajir, pinter, dan banyak saingan.

wow.

tipe cowok kaya gitu yang selalu bikin wanita luluh pada pandangan pertama (menurut saya).

tapi makin banyak buku yang saya baca tentang Hanafiah karangan Sitta Karina, saya makin nyadar kalau, meskipun para wanita di cerita itu pada akhirnya luluh, tapi mungkin bukan karena fisik sepenuhnya.

mereka itu sangatlah pria.
halah, hahahaha.
gimana ya?

mulai dari Diaz, Austin, Harsya, dan lainnya (maap lupa ;D), mereka tahu bagaimana memperlakukan wanita dengan cara mereka masing-masing, tapi tetep sweet.
ngga gombal, cukup dengan kata atau tindakan yang mungkin dianggap sepele atau simpel, justru itu yang membuat mereka jadi oke banget di mata para kaum hawa.

gitu deh intinya :)

2. Michael Moscovitz (Princess Series - Meg Cabot)


(di filmnya gini sih :p )

bagi yang baru baca Princess Diaries (yang pertama)..
LANJUTKAN! anda akan tahu bagaimana Michael Moscovitz merebut perhatian anda!(deuu bahasanya).

Michael ini kayanya uda lama naksir sama si Mia Thermopolis, tokoh utama, tapi mereka baru jadian di buku kedua, daannn..

di sinilah anda akan melihat betapa kerennya si Moscovitz ini.

digambarin dia itu ganteng, pintar, fisik oke, romantis, dan lalala lainnya.
almost perfect, kalo saya baca mah.

wuussshh, pengeeenn ;p

***

ganteng, sweet, tajir, keren, pinter..
semua bisa bikin luluh.

tapi, imajinasi selalu bisa dibayangkan.

mau apa?

mau cowok tinggi, bayangin..
mau pria mapan, bayangin..
mau lelaki gagah, bayangin..
tinggal merem, dapet deh semua dalam satu pikiran.

tapi, mm, apakah dunia nyata semudah memejamkan mata dan tiba-tiba datanglah seorang pria dengan semua kriteria yang diinginkan?
kayanya non-sense.

saya minta ini itu..
tapi Tuhan juga yang nantinya ngatur.
kasi apa yang tepat buat kita, nanti.

dunia nyata bukanlah imajinasi.

kadang saya suka mikir, enak juga kali ya punya cowo kaya si Michael Moscovitz ini.
ngga bisa Matematika, minta diajarin. pengen denger lagu, minta dinyanyiin.
tinggal toel deh.

tapi ya itu dia..

Michael Moscovitz, atau para pria Hanafiah, hanyalah tokoh imajiner karangan Meg Cabot dan Sitta Karina.
yang akan sangat sulit ditemukan di dunia nyata.

bukan cuma masalah pria atau wanita aja..
tapi juga baju, tempat tinggal, makanan.
mungkin bagus luar aja, tapi dalem"nya ada cacat.
atau mungkin luarnya ngga oke, tapi dalemnya manteb.
intinya tidak ada semua yang bersifat dunia yang sempurna.
klise memang, tapi ya itu si nyatanya.

saya di sini mau belajar aja..
untuk bisa bersyukur buat semua yang Tuhan berikan.

jangan sampe apa yang saya baca, pikirin, lihat, imajinasiin..
semua dibawa-bawa ke dunia nyata, sampai akhirnya ngga bersyukur buat semua yang udah saya punya.

hidup memang kelihatan lebih mudah dengan apa yang kita pikir baik.
tapi hidup akan jauuuh lebih indah dengan apa yang Tuhan pikirkan baik.
(tapi gapapa kali ya ngayal-ngayal dikit, hahahahahaha)

enjoy your life peeps!

minal aidin yaa.
maap lahir dan batin :)

setelah satu minggu penuh midsemester yang bisa dikatakan tidak sepenuhnya sangat baik..

akhirnya saya libur juga saudara-saudara.
buat seminggu ke depan, liburan sekarang benar-benar sebuah anugrah.

mengapa?

karena minggu ujian kemarin bener-bener ngga oke.

pertama.
ujian sekarang ada esainya yang berarti saya kudu belajar lebih detail, ngapalin lebih dalem (kudu berkilas-kilas)
daan esainya ngerepotin intinya.

kedua.
oke, izinkan saya untuk (masih) mengeluh tentang kurangnya komunikasi antara guru dan murid, bahkan di antara guru-guru itu sendiri.
entah kita yang lagi ngga kebagian hoki, atau gurunya sensi, atau gimanaaaa..

intinya kelas kita pas pelajaran ekoakun, TIDAK diberi tahu kalau ngga boleh pake kalkulator.
semuanya oke kalau awalnya kita diberitahu kalau BOLEH bawa kalkulator pas ujian.

voilaa!
selesai ujian kita dikasitau kalau nilau akun bakal diminus 10 untuk satu kelas.
soalnya dibilangin, kita boleh BAWA, bukan MEMAKAI.

sungguh menarik saudara-saudara!
yaudalayaaa, iklasin ajaa, pasrahiinnnnnnn ;( *sigh*

ketiga.
cuaca yang ngga menentu.
ujaaaann
panassss
ujaaaann
panassss

ya intinya gitu.
jadi ngga napsu buat ngapa-ngapain.

TAPIIII..
akhirnya semua selesai!

abis ujian kemarin, saya sama @Rachel Novelindro nonton berdua di BTC XXI.
yey!
apa filmnyaaa?

THE PROPOSAL.
(here comes the bribe)

wew, mantab oh sungguh mantab!
komedi romantis yang ngga setengah-setengah.
KUDU NONTON! ;)

hahahaaaa..

dan tibalah saya di awal libur Lebaran.
ada tugas juga sii.. ( di luar skola tapi)
yang jelas saya pengen istirahat, tidurrrrr..

je suis HS.
je suis fatigue.

(maapkan aku yang lama tidak ngeblog ;D )

setiap orang punya perasaan, begitu juga dengan saya.
tiap orang punya keinginan, begitu juga saya.
saya punya keinginan akan perasaan saya.

masalahnya..
keinginan itu sulit diwujudkan
karena, perasaan itu melibatkan keinginan satu atau dua orang dan lebih.

tadi pagi saya, mungkin, ngerasain puncak dari rollercoaster yang hampir tiap hari saya rasain.
naik, turun, lurus, miring, ngeluncur.
tapi tadi saya ada di puncak.
saat saya naik..
saat saya ngerasain marah, bete, kesel, kecewa..
saat saya ngerasain seneng, meluap-luap, girang..

tapi tadi saya ada di puncak
puncak perasaan

saat saya marah, tapi reda..
saat saya senang, tapi kecewa..
rasanya pengen teriak.

nggak lama rollercoaster itu turun..
kesadaran datang menghampiri saya.
kalau keinginan akan perasaan saya, mungkin, terlalu sulit diwujudkan.

karena balik lagi..
keinginan itu berasal dari satu atau dua orang dan lebih.
butuh banyak bicara, kepala untuk bisa mewujudkan itu semua.

manusia memang tidak akan pernah puas.
tapi kadang mereka harus, jika terpaksa.

saya harap saya sudah di darat..
turun dari rollercoaster itu.
berusaha sadar dari jungkirbaliknya permainan..
terima kenyataan, realita
keinginan itu tidak bisa diwujudkan.